Prosedur Pengamatan
Stomata Tanaman Jagung Haploid dan Diploid
Lesty
Ayu Bidhari
Balai
Penelitian Tanaman Serealia
Stomata merupakan organ penting bagi tumbuhan. Stomata merupakan organ fotosintesis yang berfungsi secara fisiologis terutama untuk transpirasi dan respirasi selama proses fotosintesis (Palit, 2008). Kerapatan stomata pada tanaman jagung berkorelasi positifdengan intensitas penyakit bulai (Agustamia et al. 2016). Stomata terdapat pada permukaan atas dan bawah daun, namun jumlahnya berbeda.Pada sebagian besar tanaman, jumlah stomata lebih banyak di permukaan bawah daun di bandingkan dengan atas (Campbell et al. 1999). Karakter-karakter penting yang terkait stomata antara lain: seperti jumlah, kerapatan, ukuran, bentuk, panjang-lebar sel penjaga, jumlah kloroplas, jumlah klorofil. Jumlah dan kerapatan stomata sangat dipengaruhi intensitas cahaya, semakin tinggi intensitasnya maka semakin banyak stomata pada kedua permukaan daun (Meriko dan Abizar, 2017). Mengukur panjang sel pelindung stomata adalah metode yang cepat dan akurat untuk mengklasifikasikan tanaman haploid dan diploid (Przywara et al., 1988).Teknik pengangkatan stomata mulai dari cara sederhana menggunakan pewarna kuku hingga penggunaan bahan kimia dan pembuatan preparat permanen sudah banyak dilaporkan. Pewarna kuku yang diulaskan pada permukaan daun sering digunakan untuk mengangkat stomata. Dengan pewarna kuku tersebut, stomata dapat dipertahankan tetap terbuka (Taluta et al. 2017). Prinsip dasar pengamatan stomata adalah dengan mengamati hasil pengambilan epidermis daun dibawah mikroskop.