BAHAN NABATI UNTUK PENANGANAN TIKUS
Ayyub Arrahman dan M.Sudjak Saenong
Balai Penelitian
Tanaman Serealia Maros
PENDAHULUAN
Salah satu jenis hama yang cukup penting dan
menjadi kendala dalam pembudidayaan tanaman termasuk jagung adalah tikus. Tikus
adalah satwa liar yang seringkali berasosiasi dengan kehidupan manusia. Sebagai
hama, tikus mampu merusak tanaman budidaya dalam waktu singkat dan menimbulkan kehilangan
hasil dalam jumlah besar sejak di persemaian, pertanaman sampai di
tempat penyimpanan/gudang (hama pasca panen),
walaupun hal tersebut dilakukan oleh beberapa ekor tikus saja. Dengan demikian,
kerugian yang dialami oleh petani seringkali tidak terduga dan mengakibatkan
kerugian yang besar (Priyambodo, 1995; Rukmana dan Sugandi, 1997) dalam Terry
Pakki (2009).
Referensi Media
Penyuluhan Pertanian (2012) menyebutkan ada beberapa jenis tanaman yang dapat
digunakan sebagai bahan pestisida nabati. Salah satu tanaman yang digunakan
untuk mengendalikan hama tikus pada padi sawah adalah menggunakan tanaman cabai
(Capsicum annum), buah jengkol (Phitecellobium lobatum) dan buah
papaya tua (Carica papaya). Buah papaya tua langsung diberikan pada
tikus hasilnya mati, sedangkan jengkol dan cabai menggunakan air hasil rendaman
dari kedua jenis tanaman ini yang kemudian disemprotkan sehingga hama tikus
menjadi berkurang nafsu makannya.
Pestisida nabati untuk mengendalikan hama tikus menggunakan cabai, buah jengkol dan papaya. Buah jengkol mengandung minyak atsiri, saponin, alkaloid, terpenoid, steroid, tannin, glikosoda, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor dan vitamin (Pitojo, 1995). Cabai mengandung minyak atsiri, piperin dan piperidin yang berfungsi sebagai repellent dan mengganggu preferensi makan hama (Harysaksono, 2008). Sedangkan buah papaya tua sebagai racun (enzim albuminose) atau kaloid carpine dalam mengendalikan tikus dengan potensi yang cukup besar karena buah papaya mengandung bahan aktif papain yang dapat digunakan sebagai rodentisida (Hariono, 2009). Papain berasal dari bahasa inggris yang tersusun dari dua kata yaitu papa (ya) dan in, sehingga kata tersebut kira – kira bearti suatu substansi di dalam buah (getah) papaya yang memiliki sifat enzimatis (Kalie, 1996).
Pembuatan pestisida
nabati dengan bahan jengkol yaitu sebelumnya buah jengkol dikupas kulit luarnya
maupun kulit arinya. Kemudian kupasan jengkol direndam dengan air, perbandingan
1 kg : 10 liter air selama 24 sampai 36 jam sehingga air rendaman mengeluarkan
aroma yang sangat menyengat yang dapat mengusir hama tikus dengan meletakkan
atau menyemprotkan larutan jengkol pada tanaman padi. Bukan hanya berlaku bagi
tikus tetapi dapat mengusir burung yang menyerang tanaman padi.
Pembuatan pestisida
nabati dengan cabai yaitu cabai ditumbuk halus kemudian direndam selama
semalam. Kemudian disaring dan dapat langsung disemprotkan pada tanaman padi.
Pembuatan pestisida nabati dengan bahan buah pepaya
tua yaitu buah papaya tua yang belum masak dikupas dan dipotong kecil-kecil
sebesar dadu. Kemudian disebarkan pada tempat yang biasa dilewati tikus. Menurut
Hariono (2009), bahwa dalam proses pembuatan rodentisida nabati buah papaya,
mulai dari pengupasan sampai penyebarannya harus menggunakan sarung tangan
karena indera penciuman tikus sangat tajam terhadap bau dan sentuhan tangan
manusia, sehingga kemungkinan tikus tidak akan memakan potongan buah papaya tua
yang diberikan. Seperti yang diungkapan Michael E. Stans (1982) dalam
Hamundu, mengatakan bahwa penyuluhan pada dasarnya adalah proses pemberian
stimulasi dari pengajar kepada yang diajar, sehingga bisa mengarah pada perubahan
kognitif, efektif dan psikomotorik. Oleh karenanya, pemanfaatan pestisida
nabati untuk mengendalikan hama tikus perlu disosialisakan pada tingkat petani
dengan melibatkan pemerintah, mulai dari tingkat Provinsi (Departemen Pertanian
Daerah Sulawesi Tenggara) sampai Pedesaan (Penyuluh / Kepala Desa).
Ramuan untuk hama tikus Memandulkan tikus
Bahan
- Umbi gadung kB 1 kg
- Dedak padi 10 kg
- Tepung ikan 100 g
- Kemiri beberapa biji
- Air secukupnya
Cara pembuatan: Umbi
gadung dikupas dan dihaluskan bersama kemiri, lalu dicampur merata dengan dedak
padi, tepung ikan, dan air hingga menjadi adonan dapat dipulung. Adonan
tersebut dibuat pelet kering.
Cara pengaplikasian: Pelet disebarkan di pematang sawah, sarang,
atau lubang tikus.
Membunuh tikus
Bahan” Ramuan
untuk membunuh tikus ini hampir sama dengan memandulkan tikus. Hanya saja umbi
gadung KB diganti dengan umbi gadung racun. Takarannya sama dengan memandulkan
tikus. Cara membuat: Cara membuatnya sama dengan untuk memandulkan tikus. Cara pengaplikasian. Cara pengaplikasiannya pun sama dengan untuk memandulkan
tikus.
DAFTAR PUSTAKA DAN BACAAN
Anonim, 2012a. Pestisida nabati. http://semangat-jumard.blogspot.com/. Diakses Tgl 3 Desember 2012.
Anonim, 2012b. Pengendali hama tikus. http://muliaalamorganik.com/pertanian-organik/pestisida-nabati-pengendalian-hama-tikus.html. Diakses tfl 3 Desember 2012
Anonim, 2012. Cara membuat pestisida nanabti/alami. http://musttrie-art.blogspot.com/2012/02/cara-membuat-pestisida-nabati-bahan.html. Diakses tgl 3 Desember 2012.
Enni SR, Krispinus KP. 1998a. Kandungan Senyawa Alelokimia Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Beberapa Gulma Padi. Semarang: Lembaga Penelitian 1KW.
Hamundu M. 1999. Peranan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian dalam Menyukseskan Pembangunan KUD sebagai Kekuatan Ekonomi Berbasis Masyarakat. Kendari: Universitas Haluoleo.
Hariono. 2009. Rangcangan Penyuluhan Pengendalian Hama Tikus (Rattus argentiventer) Pada Tanaman (Oryza sativa L.) Dengan Menggunakan Rodentisida Nabati Buah Papaya Tua (Carica papaya), Kulit Gamal (Gliricidia sepium), dan Biji Jarak (Riccinus communis) di Desa Sukodermo Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Malang: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian.
Terry Pakk), Muhammad Taufik,Dan A.M. Adnan, 2009. Studi Potensi Rodentisida Nabati Biji Jengkol Untuk Pengendalian Hama Tikus Pada Tanaman Jagung. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0CDsQFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.peipfi-komdasulsel.org%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F03%2F8-Terry-Pakki-STUDI-POTENSI-RODENTISIDA-559.pdf&ei=rh68ULi5FMrRrQek4oCwAg&usg=AFQjCNEZB-Tx-FkDuDEUGokY7x7jPNK-IA. Diakses tgl 3 Desember 2012
Harysaksono S, Purwanti EW, Sule S. 2008. Pestisida Nabati. Malang: Sekolah Tinggi penyuluhan Pertanian.
Kun Kurokawa, 2012. Pestisida nabati (memandul tikus dengan gadung). http://carantrik.blogspot.com/2010/10/pestisida-nabati-memandulkan-tikus.html. Diakses tgl 3 Desember 2012.
Kalie BM. 1996. Bertanam Papaya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Media Penyuluhan Pertanaian, 2012. http://media-penyuluhan.blogspot.com/2012/06/mengendalikan-hama-tikus-sawah-dengan.html. Diakses tgl 3 Desember 2012.
Pitojo S. 1995. Jengkol Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogjakarta: Kanisius.
Soetrisno L. 1998b. Pertanian pada Abad ke 21. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.