Penelitian dampak sistem penyimpanan benih jagung ditingkat petani terhadap mutu benih jagung, dilaksanakan di kabupaten Jeneponto dan Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Januari – Juni 2004. Bentuk survei digunakan dengan metode berstruktur dan PRA dengan tujuan untuk melihat sejauhmana dampak sistem penyimpanan benih jagung ditingkat petani terhadap mutu benih jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penyimpanan benih yang diseleksi mulai dari penentuan waktu panen, cara panen, cara menyimpan benih, cara memilih benih, tempat penyimpanan benih, lama penyimpanan, kadar air dalam penyimpanan, tempat pengeringan biji bahkan persentase benih campur dan benih pecah menunjukkan bahwa keputusan petani dalam menyeleksi dan merawat benih jagung sangat berpengaruh (pada taraf 1%) terhadap mutu benih jagung yang akan ditanam pada musim berikutnya. Hal ini sangat didukung dengan hasil laboratorium dimana biji jagung yang disimpan petani mengandung kadar air antara 14,38% - 15,51% di kabupaten Jeneponto dan 13,89% - 19,97% di kabupaten Bulukumba. Tingginya kadar
air benih jagung yang disimpan petani di kabupaten Bulukumba (19,97%) berdampak pada biji berjamur (19,94%) yang dapat menurunkan mutu benih jagung......Selengkapnya dapat dibaca disini