Penelitian dampak serangan hama belalang(Grasshopper) terhadap pendapatan petani jagung dilaksanakan di Desa Tolo Barat, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto pada bulan Oktober 2005. Metode yang digunakan adalah metode survei sedang untuk pengambilan data primer digunakan metode acak sederhana (Simple Random Sampling)dengan mengambil 25 petani jagung yang selanjutnya diwawancarai dengan menggunakan daftar pertanyaan (questioner). Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauhmana dampak serangan hama belalang terhadap pendapatan petani. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa dalam memberantas hama belalang, hanya 24% petani yang menggunakan insektisida reagent itupun dengan dosis yang sangat rendah yakni 0,95 l/ha sedang 76% lainnya tidak menggunakan insektisida. Hal ini selain disebabkan karena petani tidak memiliki modal yang cukup, juga karena adanya kepercayaan setempat bahwa belalang tidak boleh dibasmi dengan insektisida sebab jika dibasmi, belalang akan datang lebih banyak lagi. Akibat serangan belalang yang menyerang lebih dari 8 ekor bahkan ribuan ekor, petani mengalami kehilangan hasil sebanyak 1,8 t/ha atau senilai Rp 2.281.817. Belalang dapat dicegah ketika mereka masih berbentuk nimpha atau dengan cara mengistirahatkan lahan/areal pertanaman terutama pada pertengahan bulan Juni sampai awal Juli sebab pada saat itu belalang menetaskan telurnya..........Selengkapnya dapat dibaca disini